Sepenggal Cerita Tentang Lapak Baca

 "Membaca tu mane bise ramai"

Ujar seorang teman kepadaku melalui pesan Whatsapp.


Rabu lalu, cuaca di Nanga Pinoh sangat cerah -orang menyebutnya dengan panas bedengkang. Cuaca yang cerah nan panas itu selaras dengan hiruk pikuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Melawi. Sebab, hampir di segala tempat orang-orang membicarakan perihal Pilkada. 

Sebagai orang yang awam dalam urusan "Politik Kekuasaan", saya enggan berkomentar banyak. Saya lebih cenderung tertarik untuk mendengarkan dan mengamati perilaku orang-orang yang katanya "ahli" dalam urusan politik kekuasaan. 

Orang awam, diam! Apalagi kalau masih bau kencur!! Jangan ngomongin politik!

Siap !!


Kamis lalu, 10 Desember 2020, saya telah menunaikan salah satu rencana besar. Peluncuran lapak baca. Sesuai namanya, 'Lapak Baca' yang saya luncurkan tidak terdapat rak-rak buku selayaknya perpustakaan. Buku-buku tersaji bak prasmanan. Acara peluncurannya pun biasa saja. Tidak mengundang biduan seperti calon kepala daerah yang sedang berkampanye. Biasa saja

Ketika peluncuran lapak baca, saya ditemani seorang rekan. Ia aktif di organisasi kemahasiswaan dan juga suka membaca. Ia juga turut membawa beberapa koleksi buku miliknya. Hal ini cukup membantu lantaran koleksi buku yang saya miliki tidak begitu banyak. 




Untung saja tidak ada yang bertanya kenapa saya membuka lapak baca. Kalaupun ada yang bertanya, jawaban yang akan saya lontarkan 'Pengin menikmati sore dan menanti senja  tanpa kopi'




Supaya mudah dikenal dan punya identitas, lapak baca ini saya namai dengan 'Lapak Baca Marai'. Iya, namanya tidak begitu bagus -tidak dalam versi Bahasa Inggris. Juga, tidak begitu kekinian. Tapi, kata orang-orang, nama adalah do'a. 

Marai adalah abreviasi (singkatan) dari Mata Arai -mata air. Pada saat mencari nama untuk lapak baca ini, saya teringat dengan sebuah tulisan tentang pesan Alm. Alwi Abdul Jalil Habibie (Ayah B.J Habibie) kepada B.J Habibie ketika masih kecil. 

"Rudy, kamu lihat tanaman dan bunga itu. Apa yang terlintas di pikiranmu ?"

'Indah'

"Kamu lihat air yang mengalir itu. Kamu tahu, air itu bersumber dari mana ?

'Mata air'

"Air itu selalu mengalir dan memberikan penghidupan pada tanaman dan bunga itu sehingga mereka menjadi tanaman yang subur dan bunga yang indah. Jadilah seperti mata air yang terus mengalir, yang oleh karenamu orang-orang di sekitarmu mendapatkan manfaat darimu."

Semoga Lapak Baca ini bisa menjadi mata air bagi banyak orang. :)




Kunjungi Lapak Baca Marai, Di Tugu Naruto, Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

Mulai melapak pukul 16.00 Wib

Buka setiap hari -bila tidak berhalangan. Sampai bertemu__

Komentar

Postingan Populer