Sari Pikir; Kutipan Pikiran
Kali ini, aku akan menuliskan beberapa hasil pemikiran yang sudah aku rangkum sejak lama. Rangkuman itu aku namai dengan 'Sari Pikir'.
Sari Pikir merupakan kumpulan quote (kutipan) pikiran atas suatu kondisi/keadaan yang aku/orang lain alami. Sari Pikir bukanlah kumpulan kata-kata bijak. Melainkan, tentang kutipan-kutipan pikiran. Mengapa tidak mau dibilang kumpulan kata bijak ? Karena, kebijaksanaan tidak hadir dengan proses berpikir yang singkat.
Tidak ingin berpanjang lebar, berikut ini adalah sajian beberapa kutipan pikiran yang sudah lama aku pendam dalam private note.
Btw, kalau mau ngutip, jangan lupa biasain cantumin sumbernya ya.. Supaya tidak dianggap plagiasi pemikiran. Hihihi
Semoga bermanfaat. . .
Jika kamu mencintai seseorang, cintailah ia dengan caramu.
Kali ini, aku menyadari bahwa semakin mencari yang "Lebih" maka aku akan kehilangan yang "Cukup".
Tentang hidup, bagaimana kita meletakkan ekspektasi kita untuk hidup itu sendiri.
Tidak ada kata "terlambat" dalam belajar. Yang ada hanyalah "penyesalan" karena tidak pernah ingin belajar.
Malas belajar sama saja memperkokoh kebodohan
Yang tidak dikatakan adalah kebenaran, Yang dikatakan adalah kebohongan, Realita Dunia Perpolitikan.
Masing-masing dari kita berhak mengutarakan pemikiran. Terlepas dari benar atau salah, kembali kepada perspektif masing-masing. Terlalu naif jika kita saling mengklaim kebenaran dalam berpendapat.
Negeri ini dipadati oleh kaum INTELEKTUAL. Tapi sayang, mereka sangat hobi untuk MEMBUAL.
Sepatutnya, anak mematuhi orang tua. Bukan berarti semua yang dikatakan oleh orang tua adalah benar. Anak memiliki hak dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dianggapnya benar. Terlepas dari itu, anak tidak mendurhakai orang tua, bukan ?
Entah kenapa orang-orang senang sekali membuat orang lainnya menunggu dengan dalih "yang membutuhkan harus menunggu yang dibutuhkan". Bukahkah masing-masing dari kita memiliki waktu yang sama, kesibukan yang berbeda, dan saling membutuhkan ?
Stigma negatif tentang rendahnya pengetahuan seseorang disebabkan krena dirimu merasa lebih tahu, padahal dalam pandangan org lain, ketidak-tahuanmu juga terlihat. Sikapmu itu menandakan bahwa kamu intoleran dalam pengetahuan.
Seyogianya, pemuda mengambil peran dalam pembangunan daerah. Tentunya, pengambilan peran tersebut mesti dengan berbekal pengetahuan. Pemuda yang digaung-gaungkan sebagai aset daerah mesti selaras dengan implementasi pemberdayaan dari pemerintah daerah. Bagaimanapun, pemuda adalah generasi penerus pembangunan. Kelak, terkait masa depan daerah, ada di tangan pemuda-pemudinya. Oleh sebab itu, kolaborasi pemerintah daerah dan pemuda adalah kebijaksanaan dalam menyikapi kemajuan di daerah.
Yang membuatmu patah hati sebenarnya bukan cinta, melainkan besarnya harapan yang kamu pertaruhkan untuknya. Terkadang cinta itu bodoh, saat kita tau bahwa seorang yang kita cintai tak bisa mencintai kita tapi kita masih saja berharap adanya keajaiban. Buat apa merisikokan patah hati untuk orang yang nggak benar-benar bisa membuatmu jatuh hati?
Semakin jauh perjalanan, semakin banyak orang yang ditemui, semakin bodoh pula rasanya.
Maka beruntunglah ketika bisa merasa dan sadar akan hal tersebut. (.)
Sari Pikir merupakan kumpulan quote (kutipan) pikiran atas suatu kondisi/keadaan yang aku/orang lain alami. Sari Pikir bukanlah kumpulan kata-kata bijak. Melainkan, tentang kutipan-kutipan pikiran. Mengapa tidak mau dibilang kumpulan kata bijak ? Karena, kebijaksanaan tidak hadir dengan proses berpikir yang singkat.
Tidak ingin berpanjang lebar, berikut ini adalah sajian beberapa kutipan pikiran yang sudah lama aku pendam dalam private note.
Btw, kalau mau ngutip, jangan lupa biasain cantumin sumbernya ya.. Supaya tidak dianggap plagiasi pemikiran. Hihihi
Semoga bermanfaat. . .
Jika kamu mencintai seseorang, cintailah ia dengan caramu.
Kali ini, aku menyadari bahwa semakin mencari yang "Lebih" maka aku akan kehilangan yang "Cukup".
Tentang hidup, bagaimana kita meletakkan ekspektasi kita untuk hidup itu sendiri.
Tidak ada kata "terlambat" dalam belajar. Yang ada hanyalah "penyesalan" karena tidak pernah ingin belajar.
Malas belajar sama saja memperkokoh kebodohan
Yang tidak dikatakan adalah kebenaran, Yang dikatakan adalah kebohongan, Realita Dunia Perpolitikan.
Masing-masing dari kita berhak mengutarakan pemikiran. Terlepas dari benar atau salah, kembali kepada perspektif masing-masing. Terlalu naif jika kita saling mengklaim kebenaran dalam berpendapat.
Negeri ini dipadati oleh kaum INTELEKTUAL. Tapi sayang, mereka sangat hobi untuk MEMBUAL.
Sepatutnya, anak mematuhi orang tua. Bukan berarti semua yang dikatakan oleh orang tua adalah benar. Anak memiliki hak dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dianggapnya benar. Terlepas dari itu, anak tidak mendurhakai orang tua, bukan ?
Entah kenapa orang-orang senang sekali membuat orang lainnya menunggu dengan dalih "yang membutuhkan harus menunggu yang dibutuhkan". Bukahkah masing-masing dari kita memiliki waktu yang sama, kesibukan yang berbeda, dan saling membutuhkan ?
Stigma negatif tentang rendahnya pengetahuan seseorang disebabkan krena dirimu merasa lebih tahu, padahal dalam pandangan org lain, ketidak-tahuanmu juga terlihat. Sikapmu itu menandakan bahwa kamu intoleran dalam pengetahuan.
Seyogianya, pemuda mengambil peran dalam pembangunan daerah. Tentunya, pengambilan peran tersebut mesti dengan berbekal pengetahuan. Pemuda yang digaung-gaungkan sebagai aset daerah mesti selaras dengan implementasi pemberdayaan dari pemerintah daerah. Bagaimanapun, pemuda adalah generasi penerus pembangunan. Kelak, terkait masa depan daerah, ada di tangan pemuda-pemudinya. Oleh sebab itu, kolaborasi pemerintah daerah dan pemuda adalah kebijaksanaan dalam menyikapi kemajuan di daerah.
Yang membuatmu patah hati sebenarnya bukan cinta, melainkan besarnya harapan yang kamu pertaruhkan untuknya. Terkadang cinta itu bodoh, saat kita tau bahwa seorang yang kita cintai tak bisa mencintai kita tapi kita masih saja berharap adanya keajaiban. Buat apa merisikokan patah hati untuk orang yang nggak benar-benar bisa membuatmu jatuh hati?
Semakin jauh perjalanan, semakin banyak orang yang ditemui, semakin bodoh pula rasanya.
Maka beruntunglah ketika bisa merasa dan sadar akan hal tersebut. (.)


Komentar
Posting Komentar